Ilustrasi (foto: Shutterstock) |
Namun ternyata, plasenta bayi juga dapat diolah menjadi berbagai hal yang unik, mulai dari diolah menjadi makanan sampai diubah menjadi sebuah lukisan. Seperti dilansir Wolipop, berikut 5 hal aneh yang bisa dilakukan orang dengan plasenta bayi.
5. Smoothies
Sejak ribuan tahun yang lalu, memakan plasenta bayi sudah menjadi kebiasaan ketika sang anak baru dilahirkan. Menurut seorang bidan asal AS, Dina Waranch, dengan memakan plasenta bayi, ibu bisa mendapatkan berbagai macam manfaat. Mulai dari mengurangi risiko pendarahan, menurunkan risiko depresi pasca melahirkan, dan bisa meningkatkan produksi ASI.
Salah satu cara paling efektif dan populer untuk mengolah plasenta yaitu dengan mengolahnya menjadi smoothies karena dapat membuat rasanya jadi lebih enak.
4. Produk Perawatan Kulit
Plasenta bayi dipercaya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan kulit karena kaya akan antioksidan, protein dan asam amino, sehingga bisa membuat kulit terlihat lebih awet muda.
Beberapa perusahaan seperti Mila Skin Care, Shiseido, dan EMK Placental Botanical Skincare, menggunakan plasenta sebagai bahan produk perawatan kulit mereka.
3. Boneka
Plasenta bayi ternyata juga bisa disulap menjadi sebuah boneka yang banyak digemari anak perempuan. Seorang desainer asal London, Alex Green memiliki ide kreatif membuat sebuah boneka teddy bear dari plasenta bayi.
Sejak tahun 2008, Alex sudah melakukan usahanya itu. Ia beranggapan bahwa plasenta dianggap limbah, jadi sayang kalau tidak didaur ulang.
2. Lukisan
Di dunia ini ada banyak layanan yang menyediakan jasa pembuatan lukisan dari plasenta bayi. Salah satunya adalah Tree of Life Placenta Service yanga da di Oregon, AS. Lukisna ini menurut Tree of Life, merupakan salah satu bentuk penghargaan pada kehidupan yang telah diberikan kepada bayi.
1. Kapsul
Seorang bidan di Inggris bernama Caroline Baddiley, menjual kapsul-kapsul berisi plasenta bayi seharga Rp 2,4 juta. Dia mengumpulkan plasenta-plasenta itu dari ibu yang baru beberapa jam melahirkan. Kemudian, ia memasak plasenta bayi tersebut di dalam sebuah steamer selama 20 menit. Setelah itu, Caroline mengeringkan plasenta itu dalam mesin pengering makanan selama 12 jam, lalu menggiling plasenta itu hingga bubuk agar mudah dimasukkan ke dalam kapsul.
No comments:
Post a Comment